PANTASKAH KITA BENGHARAP SURGA

Bismillahir Rohmanir Rohiim Ya Allah, tak pantas rasanya hamba masuk ke Surga-Mu, Namun tak kuat jua diri ini menanggung azab di Neraka- Mu Maka ampunillah dosaku dengan Rahman dan Rahim- Mu. Amin … Assalamu 'Alaykum wr.wbr. Apa Pantas Berharap Surga? Sholat dhuha cuma dua rakaat, qiyamullail (tahajjud) juga hanya dua rakaat, itu pun sambil terkantuk-kantuk. Sholat lima waktu? Sudah jarang di masjid, milih ayatnya yang pendek-pendek pula... Tanpa doa, dan segala macam puji untuk Allah, dilipatlah sajadah yang belum lama tergelar itu. Lupa pula dengan sholat rawatib sebelum maupun sesudah shalat wajib. Satu lagi, semua di atas itu belum termasuk catatan ..... "Kalau tidak terlambat" atau "Asal nggak bangun kesiangan". Dengan sholat model begini, apa pantas mengaku ahli ibadah? Padahal Rasulullah dan para sahabat senantiasa mengisi malam-malamnya.... dengan derai tangis memohon ampunan kepada Allah. Tak jarang kaki-kaki mereka bengkak oleh karena terlalu lama berdiri dalam khusyuknya. Kalimat-kalimat pujian dan pinta tersusun indah seraya berharap ... Allah Yang Maha Mendengar mau mendengarkan keluh mereka. Ketika adzan berkumandang, segera para sahabat meninggalkan semua aktivitas ... menuju sumber panggilan, .... kemudian waktu demi waktu mereka habiskan untuk bersimpuh.... di atas sajadah-sajadah penuh tetesan air mata. Baca Qur'an sesempatnya Tanpa memahami arti dan maknanya, apalagi meresapi hikmah yang terkandung di dalamnya. Ayat-ayat yang mengalir dari lidah ini tak sedikit pun membuat dada ini bergetar,padahal tanda-tanda orang beriman itu adalah ..... ketika dibacakan ayat-ayat Allah maka tergetarlah hatinya. Hanya satu dua lembar ayat yang sempat dibaca sehari, itu pun tidak rutin. Kadang lupa, kadang sibuk, dan kadang malas. Subhanallah......soulmate antara Al Qur'anul Kariim dan Tasbih yang tak pernah lepas..terpisah jauh dari genggaman, andai saja ada manusia seperti ini mungkin takkan ada kebencian, kemurkaan dan keangkaraan yang menghiasi hidupnya...karena hidup ini terasa lebih bermakan jika kita hidup bersama dengan Mushaf dan Tasbiih..... Allahuu Yaa Kariim. Apakah dengan begini kita sudah mengaku beriman dengan sebenarnya ? Tidak sedikit dari sahabat Rasulullah yang menahan nafas mereka ... untuk meredam getar yang menderu saat membaca ayat-ayat Allah. Sesekali mereka terhenti, ......tak melanjutkan bacaannya ketika mencoba menggali makna terdalam .... dari sebaris kalimat Allah yang baru saja dibacanya. Tak jarang mereka hiasi Al Qur’an di tangan mereka dengan tetes air mata. Setiap tetes yang akan menjadi saksi di hadapan Allah .... bahwa mereka jatuh karena lidah- lidah indah yang melafazkan ayat-ayat Allah dengan pemahaman dan pengamalan tertinggi. Bersedekah jarang, begitu juga infak Kalau pun ada, itu pun dipilih mata uang terkecil yang ada di dompet. Syukur-syukur kalau ada receh. Berbuat baik terhadap sesama juga jarang, paling-paling kalau sedang ada kegiatan bakti sosial, yah hitung-hitung ikut meramaikan. Sudahlah jarang beramal, amal yang paling mudah pun masih pelit, senyum. Apa sih susahnya senyum ? Kalau sudah seperti ini, apa pantas berharap Kebaikan dan Kasih Allah ….? Rasulullah adalah manusia yang paling dirindui, senyum indahnya, tutur lembutnya, belai kasih dan perhatiannya, juga pembelaannya bukan semata dimiliki Khadijah, Aisyah, dan istri-istri beliau yang lain.Juga bukan teruntuk Fatimah dan anak-anak Rasulullah lainnya. Ia senantiasa penuh kasih dan tulus terhadap semua yang dijumpainya,... bahkan kepada musuhnya sekali pun.Ia juga mengajarkan para sahabat untuk berlomba beramal shaleh, berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya. Setiap hari ribut dengan tetangga. Kalau bukan sebelah kanan, .... ya tetangga sebelah kiri. Seringkali masalahnya cuma soal sepele dan remeh temeh,tapi permusuhan bisa berlangsung berhari-hari, kalau perlu ditambah sumpah tujuh turunan. Astaghfirullahal Adziim..Naudzubillah Mindzaliik … Waktu demi waktu dihabiskan untuk menggunjingkan aib dan kejelekan saudara sendiri. Detik demi detik dada ini terus jengkel... setiap kali melihat keberhasilan orang dan berharap orang lain celaka...atau mendapatkan bencana. Sudah sedemikian pekatkah hati yang tertanam dalam dada ini ? Adakah pantas hati yang seperti ini bertemu dengan Allah dan Rasulullah kelak ? Wajah indah Allah dijanjikan akan diperlihatkan hanya kepada orang-orang beriman yang masuk ke dalam surga Allah kelak. Tentu saja mereka yang berkesempatan hanyalah para pemilik wajah Indah pula. (wajah indah dalam artian cantik akhlak & ibadah loh yaa,,,xixiii ) Tak inginkah kita menjadi bagian kelompok yang dicintai Allah itu? Lalu kenapa masih terus bermuka masam terhadap saudara sendiri ? Dengan adik tidak akur, kepada kakak tidak hormat. Terhadap orang tua kurang ajar, sering membantah, sering membuat kesal hati mereka, apalah lagi mendoakan mereka, mungkin tidak pernah. Padahal mereka tak butuh apa pun ... selain sikap ramah penuh kasih dari anak- anak yang telah mereka besarkan ... dengan segenap cinta. Cinta yang berhias peluh, air mata, juga darah. Orang-orang seperti kita ini, apa pantas berharap surga Allah? Membingkai Nama-Nya selalu dalam hati kita agar cinta pada-Nya tak pernah pudar... Dari Ridha orang tua lah, Ridha Allah dapat diraih. Kaki mulia ibu lah yang disebut-sebut sebagai tempat kita merengkuh surga. Bukankah Rasulullah yang tak beribu memerintahkan untuk berbakti kepada ibu, bahkan tiga kali beliau menyebut nama ibu sebelum kemudian nama Ayah? Bukankah seharusnya kita lebih bersyukur saat masih bisa mendapati tangan lembut untuk dikecup, kaki mulia tempat bersimpuh, dan wajah teduh yang teramat hangat dan menyejukkan? Karena begitu banyak orang-orang yang tak lagi mendapatkan kesempatan itu. Ataukah harus menunggu Allah memanggil orang-orang terkasih itu... hingga kita baru merasa benar-benar membutuhkan kehadiran mereka ? Jangan tunggu penyesalan. .....!!! Bagaimanakah sikap kita ketika bersimpuh di pangkuan orang tua .... ketika Idul Fitri yang baru berlalu ....??? Apakah hari itu....hanya hari biasa yang dibiarkan berlalu tanpa makna...... ..??? Apakah siang harinya....kita sudah mengantuk....dan akhirnya tertidur lelap. .? Apakah kita merasa sulit tuk meneteskan air mata...??? atau bahkan kita menganggap cengeng......??? sampai sekeras itukah hati kita....??? Ya Allah ....Ya Rabb- ku......jangan Kau palingkan hati hamba menjadi hati yg keras......, sehingga meneteskan air mata pun susah......., merasa bersih......merasa suci.... merasa tak bersalah......merasa tak butuh orang lain...... merasa modernis.....dan visionis......... Padahal dibalik cermin masa depan yang kami banggakan..... terlukis bayang hampa tanpa makna.....dan kebahagiaan semu penuh ragu..... Astaghfirullaah ......Yaa Allah...ampunilah segenap khilaf hamba. Amin Yaa Robbal Alamiin. Sekarang mungkin saatnya kita memilih untuk menggapai tempat yang abadi : S U R G A : " Subhanallah....inilah jalan bagi orang-orang yang senantiasa berjalan sesuai dengan perintah-Nya....pintu ke Neraka akan ditutup untuknya dan pintu ke surga akan dibentangkan jalan yang begitu indah dan lapang...., Mau kesana...???? pilihlah & ikutilah jalan yang benar...!!! agar kita dapat menuju negeri impian yang abadi......" Atau NERAKA...??? Inilah sebuah tempat keabadian yang telah disiapkan Allah swt bagi ummat yang membangkang akan segala perintah & larangan-Nya..Juga bagi pencinta duniawi dengan melalaikan segala kehidupan yang bakal dilalui di akhirat kelak. Semua kembali pada diri kita sendiri.....Wallahu'allam Bisshowwab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

www.picasion.com

SAHABAT

TOTAL TAYANGAN KAMI
free hit counter

KLIK MURTOMPANG CITY