subhaana alladzii asraa bi'abdihi laylan mina almasjidi alharaami ilaa almasjidi al-aqshaa alladzii baaraknaa hawlahu linuriyahu min aayaatinaa innahu huwa alssamii'u albashiiru 1. Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya [847 ] agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. [847 ] Maksudnya: Al Masjidil Aqsha dan daerah-daerah sekitarnya dapat berkat dari Allah dengan diturunkan nabi- nabi di negeri itu dan kesuburan tanahnya. waaataynaa muusaa alkitaaba waja'alnaahu hudan libanii israa-iila allaa tattakhidzuu min duunii wakiilaan 2. Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku, dzurriyyata man hamalnaa ma'a nuuhin innahu kaana 'abdan syakuuraan 3. ( yaitu) anak cucu dari orang- orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur. waqadhaynaa ilaa banii israa-iila fii alkitaabi latufsidunna fii al- ardhi marratayni walata'lunna 'uluwwan kabiiraan 4. Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali [848 ] dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar". [848 ] Yang dimaksud dengan membuat kerusakan dua kali ialah pertama menentang hukum Taurat, membunuh Nabi Syu'ya dan memenjarakan Armia dan yang kedua membunuh Nabi Zakaria dan bermaksud untuk membunuh Nabi Isa a.s. Akibat dari perbuatan itu, Yerusalem dihancurkan. (Al Maraghi). fa-idzaa jaa-a wa'du uulaahumaa ba'atsnaa 'alaykum 'ibaadan lanaa ulii ba/sin syadiidin fajaasuu khilaala alddiyaari wakaana wa'dan maf'uulaan 5. Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. tsumma radadnaa lakumu alkarrata 'alayhim wa- amdadnaa kum bi-amwaalin wabaniina waja'alnaakum aktsara nafiiraan 6. Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar. in ahsantum ahsantum li- anfusikum wa-in asa/tum falahaa fa-idzaa jaa-a wa'du al- aakhirati liyasuu-uu wujuuhakum waliyadkhuluu almasjida kamaa dakhaluuhu awwala marratin waliyutabbiruu maa 'alaw tatbiiraan 7. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. 'asaa rabbukum an yarhamakum wa-in 'udtum 'udnaa waja'alnaa jahannama lilkaafiriina hashiiraan 8. Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu; dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan) niscaya Kami kembali (mengazabmu) dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman. inna haadzaa alqur-aana yahdii lillatii hiya aqwamu wayubasysyiru almu/miniina alladz iina ya'maluuna alshshaalihaati anna lahum ajran kabiiraan 9. Sesungguhnya Al-Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar, wa-anna alladziina laa yu/ minuuna bial-aakhirati a'tadnaa lahum 'adzaaban aliimaan 10. dan sesungguhnya orang- orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, Kami sediakan bagi mereka azab yang pedih. wayad'u al-insaanu bialsysyarri du'aa-ahu bialkhayri wakaana al-insaanu 'ajuulaan 11. Dan manusia mendo'a untuk kejahatan sebagaimana ia mendo'a untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa. waja'alnaa allayla waalnnahaara aayatayni famahawnaa aayata allayli waja'alnaa aayata alnnahaari mubshiratan litabtaghuu fadhlan min rabbikum walita'lamuu 'adada alssiniina waalh isaaba wakulla syay-in fashshalnaahu tafshiilaan 12. Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas. wakulla insaanin alzamnaahu thaa-irahu fii 'unuqihi wanukhriju lahu yawma alqiyaa mati kitaaban yalqaahu mansyuuraan 13. Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka. iqra/ kitaabaka kafaa binafsika alyawma 'alayka hasiibaan 14. "Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu". mani ihtadaa fa-innamaa yahtadii linafsihi waman dhalla fa-innamaa yadhillu 'alayhaa walaa taziru waaziratun wizra ukhraa wamaa kunnaa mu'adzdzibiina hattaa nab'atsa rasuulaan 15. Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan meng'azab sebelum Kami mengutus seorang rasul. SEBAB TURUNNYA AYAT: Imam Tabrani dan lain-lainnya mengetengahkan sebuah hadis melalui Abu Said Al-Khudri yang menceritakan bahwa ketika ayat ini diturunkan, yaitu firman-Nya, "Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya." (Q.S. Al-Isra 26).
Lalu Rasulullah saw. memanggil Siti Fathimah, kemudian beliau memberinya tanah Fadak. Ibnu Katsir memberikan komentarnya, hal ini sulit untuk dimengerti, karena memberikan pengertian bahwa seolah-olah ayat ini diturunkan di Madinah. Padahal menurut pendapat yang masyhur diturunkan di Mekah. Ibnu Murdawaih meriwayatkan pula hadis yang serupa melalui Ibnu Abbas r.a. wa-idzaa aradnaa an nuhlika qaryatan amarnaa mutrafiihaa fafasaquu fiihaa fahaqqa 'alayhaa alqawlu fadammarnaahaa tadmiiraan 16. Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menta'ati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. wakam ahlaknaa mina alquruuni min ba'di nuuhin wakafaa birabbika bidzunuubi 'ibaadihi khabiiran bashiiraan 17. Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh telah Kami binasakan. Dan cukuplah Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Melihat dosa hamba- hamba-Nya. man kaana yuriidu al'aajilata 'ajjalnaa lahu fiihaa maa nasyaau liman nuriidu tsumma ja'alnaa lahu jahannama yashlaahaa madzmuuman madhuuraan 18. Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. waman araada al-aakhirata wasa'aa lahaa sa'yahaa wahuwa mu/minun faulaa-ika kaana sa'yuhum masykuuraan 19. Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mu'min, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik. kullan numiddu haaulaa-i wahaaulaa-i min 'athaa-i rabbika wamaa kaana 'athaau rabbika mahtsuuraan 20. Kepada masing-masing golongan baik golongan ini maupun golongan itu [849 ] Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi. [849 ] Yang dimaksud "baik golongan ini maupun golongan itu" ialah mereka yang tersebut dalam ayat 18 dan 19 di atas. * unzhur kayfa fadhdhalnaa ba'dhahum 'alaa ba'dhin walal- aakhiratu akbaru darajaatin wa- akbaru tafdhiilaan 21. Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian (yang lain). Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaannya. laa taj'al ma'a allaahi ilaahan aakhara fataq'uda madzmuuman makhdzuulaan 22. Janganlah kamu adakan tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah). waqadaa rabbuka allaa ta'buduu illaa iyyaahu wabialwaalidayni ihsaanan immaa yablughanna 'indaka alkibara ahaduhumaa aw kilaahumaa falaa taqul lahumaa uffin walaa tanharhumaa waqul lahumaa qawlan kariimaan 23. Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia [850 ]. [850 ] Mengucapkan kata "ah" kepada orang tua tidak dlbolehkan oleh agama apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu. waikhfidh lahumaa janaaha aldzdzulli mina alrrahmati waqul rabbi irhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraan 24. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". rabbukum a'lamu bimaa fii nufuusikum in takuunuu shaa lihiina fa-innahu kaana lil- awwaabiina ghafuuraan 25. Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang-orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat. waaati dzaa alqurbaa haqqahu waalmiskiina waibna alssabiili walaa tubadzdzir tabdziiraan 26. Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. SEBAB TURUNNYA AYAT: Said bin Manshur mengetengahkan sebuah hadis melalui `Atha Al- Khurrasani yang menceritakan, bahwa ada segolongan orang- orang dari kabilah Muzayyanah datang untuk meminta makanan kepada Rasulullah saw. Maka Rasulullah saw. bersabda, "Aku tidak menemukan apa yang harus aku berikan kepada kalian." Lalu mereka berpaling pergi, sedangkan mata mereka mencucurkan air mata karena sedih; mereka menduga bahwa hal tersebut karena kemarahan Rasulullah saw. terhadap diri mereka. Maka Allah menurunkan firman-Nya, "Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat..." (Q.S. Al- Isra 28). Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis melalui Dhahhak yang menceritakan, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang miskin yang meminta-minta kepada Nabi saw. inna almubadzdziriina kaanuu ikhwaana alsysyayaathiini wakaana alsysyaythaanu lirabbihi kafuuraan 27. Sesungguhnya pemboros- pemboros itu adalah saudara- saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. wa-immaa tu'ridhanna 'anhumu ibtighaa-a rahmatin min rabbika tarjuuhaa faqul lahum qawlan maysuuraan 28. Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas [851 ]. [851 ] Maksudnya: apabila kamu tidak dapat melaksanakan perintah Allah seperti yang tersebut dalam ayat 26 , maka katakanlah kepada mereka perkataan yang baik agar mereka tidak kecewa lantaran mereka belum mendapat bantuan dari kamu. Dalam pada itu kamu berusaha untuk mendapat rezki (rahmat) dari Tuhanmu, sehingga kamu dapat memberikan kepada mereka hak-hak mereka. SEBAB TURUNNYA AYAT: Said bin Manshur mengetengahkan sebuah hadis melalui Sayar Abul Hakam yang menceritakan bahwa Rasulullah saw. telah menerima sejumlah pakaian; sedangkan Rasulullah saw. adalah orang yang sangat dermawan, maka beliau membagi-bagikannya kepada orang-orang lain. Kemudian datanglah suatu kaum kepadanya untuk meminta pakaian akan tetapi mereka mendapatkan bahwa pakaian itu telah habis terbagi. Maka Allah swt. telah menurunkan firman- Nya, "Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya..." (Q.S. Al-Isra 29) Ibnu Murdawaih dan lain- lainnya mengetengahkan sebuah hadis melalui Ibnu Masud r.a. yang menceritakan bahwa ada seorang anak datang kepada Nabi saw. lalu ia berkata, "Sesungguhnya ibuku meminta kepadamu ini dan itu." Nabi saw. menjawab, "Hari ini kami tidak mempunyai apa-apa." Lalu anak itu berkata, "Ibuku berpesan supaya saya menyampaikan kepadamu, berikanlah bajumu kepadaku." Maka Nabi saw. melepas baju gamisnya dan memberikannya kepada anak itu sehingga Nabi saw. tinggal di dalam rumah saja tanpa memakai baju. Maka pada saat itu juga turunlah firman-Nya, "Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal." (Q.S. Al-Isra 29) Ibnu Murdawaih mengetengahkan pula hadis yang lain melalui Abu Umamah bahwa Nabi saw. berkata kepada Siti Aisyah r.a., "Cukuplah bagiku menafkahkan apa yang ada padaku." Maka Siti Aisyah r.a. berkata, "Kalau begitu habislah semuanya." Maka Allah swt. menurunkan firman-Nya, "Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu..." (Q.S. Al-Isra 29).
walaa taj'al yadaka maghluulatan ilaa 'unuqika walaa tabsuthhaa kulla albasthi fataq'uda maluuman mah suuraan 29. Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya [852 ] karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal. [852 ] Maksudnya, jangan kamu terlalu kikir, dan jangan pula terlalu pemurah. SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Mundzir mengetengahkan sebuah hadis melalui Syihab yang menceritakan, bahwa jika Rasulullah saw. membacakan Alquran kepada orang-orang musyrik Quraisy dengan maksud untuk mengajak mereka kepada ajaran Alquran, maka mereka berkata dengan nada yang memperolok-olokkan, yaitu sebagaimana yang disitir oleh firman-Nya, "Hati kami berada dalam tutupan yang menutupi apa yang kamu seru kami kepadanya dan di telinga kami ada sumbatan dan antara kami dan kamu ada dinding." (Fushshilat 5). Maka Allah menurunkan firman-Nya dalam peristiwa tersebut seperti apa yang mereka kehendaki dalam perkataan mereka itu, yaitu, "Dan apabila kamu membaca Alquran..." (Q.S. Al- Isra 45)
inna rabbaka yabsuthu alrrizqa liman yasyaau wayaqdiru innahu kaana bi'ibaadihi khabiiran bashiiraan 30. Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. * walaa taqtuluu awlaadakum khasyyata imlaaqin nahnu narzuquhum wa-iyyaakum inna qatlahum kaana khith-an kabiiraan 31. Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar. walaa taqrabuu alzzinaa innahu kaana faahisyatan wasaa-a sabiilaan 32. Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. walaa taqtuluu alnnafsa allatii harrama allaahu illaa bialhaqqi waman qutila mazhluuman faqad ja'alnaa liwaliyyihi sulthaanan falaa yusrif fii alqatli innahu kaana manshuuraan 33. Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar [853 ]. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan [854 ] kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan. [853 ] Lihat not 518.
[854 ] Maksudnya: kekuasaan di sini ialah hal ahli waris yang terbunuh atau penguasa untuk menuntut kisas atau menerima diat. Lihat surat Al Baqarah (2)
ayat 178 not 111 , surat An Nisa (4) ayat 92 not 335.
walaa taqrabuu maala alyatiimi illaa biallatii hiya ahsanu hattaa yablugha asyuddahu wa-awfuu bial'ahdi inna al'ahda kaa na mas-uulaan 34. Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfa'at) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya. wa-awfuu alkayla idzaa kiltum wazinuu bialqisthaasi almustaqiimi dzaalika khayrun wa-ahsanu ta/wiilaan 35. Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. walaa taqfu maa laysa laka bihi 'ilmun inna alssam'a waalbash ara waalfu-aada kullu ulaa-ika kaana 'anhu mas- uulaan 36. Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. walaa tamsyi fii al-ardhi marahan innaka lan takhriqa al- ardha walan tablugha aljibaala thuulaan 37. Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. kullu dzaalika kaana sayyi-uhu 'inda rabbika makruuhaan 38. Semua itu [855 ] kejahatannya amat dibenci di sisi Tuhanmu. [855 ] Maksudnya: semua larangan yang tersebut pada ayat-ayat: 22 , 23 , 26 , 29 , 31 , 32 , 33 , 34 , 36 , dan 37 surat ini. dzaalika mimmaa awhaa ilayka rabbuka mina alhikmati walaa taj'al ma'a allaahi ilaahan aakhara fatulqaa fii jahannama maluuman madhuuraan 39. Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah). afa-ashfaakum rabbukum bialbaniina waittakhadza mina almalaa-ikati inaatsan innakum lataquuluuna qawlan 'azhiimaan 40. Maka apakah patut Tuhan memilihkan bagimu anak-anak laki-laki sedang Dia sendiri mengambil anak-anak perempuan di antara para malaikat? Sesungguhnya kamu benar-benar mengucapkan kata- kata yang besar (dosanya). * walaqad sharrafnaa fii haadzaa alqur-aani liyadzdzakkaruu wamaa yaziiduhum illaa nufuuraan 41. Dan sesungguhnya dalam Al- Qur'an ini Kami telah ulang- ulangi (peringatan-peringatan), agar mereka selalu ingat. Dan ulangan peringatan itu tidak lain hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran). Sanggahan- sanggahan terhadap orang- orang yang mempersekutukan Allah s.w.t. qul law kaana ma'ahu aalihatun kamaa yaquuluuna idzan laibtaghaw ilaa dzii al'arsyi sabiilaan 42. Katakanlah: "Jikalau ada tuhan-tuhan di samping-Nya, sebagaimana yang mereka katakan, niscaya tuhan-tuhan itu mencari jalan kepada Tuhan yang mempunyai 'Arsy". subhaanahu wata'aalaa 'ammaa yaquuluuna 'uluwwan kabiiraan 43. Maha Suci dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka katakan dengan ketinggian yang sebesar-besarnya. tusabbihu lahu alssamaawaatu alssab'u waal-ardhu waman fiihinna wa-in min syay-in illaa yusabbihu bihamdihi walaakin laa tafqahuuna tasbiihahum innahu kaana haliiman ghafuuraan 44. Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. wa-idzaa qara/ta alqur-aana ja'alnaa baynaka wabayna alladziina laa yu/minuuna bial- aakhirati hijaaban mastuuraan 45. Dan apabila kamu membaca Al-Qur'an niscaya Kami adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, suatu dinding yang tertutup, SEBAB TURUNNYA AYAT: Imam Bukhari dan lain-lainnya mengetengahkan sebuah hadis melalui Ibnu Masud r.a. yang menceritakan, bahwa ada segolongan orang-orang yang menyembah makhluk jin. Kemudian jin-jin banyak yang masuk Islam; sedangkan manusia-manusia masih tetap menyembahnya, maka Allah swt. menurunkan firman-Nya, "Katakanlah! 'Panggillah mereka yang kalian anggap tuhan selain Allah'..." (Q.S. Al Isra 56).
waja'alnaa 'alaa quluubihim akinnatan an yafqahuuhu wafii aatsaa nihim waqran wa-idzaa dzakarta rabbaka fii alqur-aani wahdahu wallaw 'alaa adbaarihim nufuuraan 46. dan Kami adakan tutupan di atas hati mereka dan sumbatan di telinga mereka, agar mereka tidak dapat memahaminya. Dan apabila kamu menyebut Tuhanmu saja dalam Al-Qur'an, niscaya mereka berpaling ke belakang karena bencinya, nahnu a'lamu bimaa yastami'uuna bihi idz yastami'uuna ilayka wa-idz hum najwaa idz yaquulu alzhzhaalimuuna in tattabi'uuna illaa rajulan mashuuraan 47. Kami lebih mengetahui dalam keadaan bagaimana mereka mendengarkan sewaktu mereka mendengarkan kamu, dan sewaktu mereka berbisik- bisik (yaitu) ketika orang-orang zalim itu berkata: "Kamu tidak lain hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir". unzhur kayfa dharabuu laka al- amtsaala fadhalluu falaa yastathii'uuna sabiilaan 48. Lihatlah bagaimana mereka membuat perumpamaan- perumpamaan terhadapmu; karena itu mereka menjadi sesat dan tidak dapat lagi menemukan jalan (yang benar). Bagaimana cara membantah keingkaran kaum musyrikin. waqaaluu a-idzaa kunnaa 'izhaaman warufaatan a-innaa lamab'uutsuuna khalqan jadiidaa n 49. Dan mereka berkata: "Apakah bila kami telah menjadi tulang belulang dan benda- benda yang hancur, apa benar- benarkah kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru?" qul kuunuu hijaaratan aw hadiidaan 50. Katakanlah: "Jadilah kamu sekalian batu atau besi, ( SAMBUNGAN SURAH )
Surah Al Israa' : jumlah Ayat : 111
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar