yaa ayyuhaa alladziina aamanuu laa tattakhidzuu 'aduwwii wa'aduwwakum awliyaa-a tulquuna ilayhim bialmawaddati waqad kafaruu bimaa jaa-akum mina alhaqqi yukhrijuuna alrrasuula wa-iyyaakum an tu/ minuu biallaahi rabbikum in kuntum kharajtum jihaadan fii sabiilii waibtighaa-a mardaatii tusirruuna ilayhim bialmawaddati wa-anaa a'lamu bimaa akhfaytum wamaa a'lantum waman yaf'alhu minkum faqad dh alla sawaa-a alssabiili 1. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman- teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus. in yatsqafuukum yakuunuu lakam a'daa -an wayabsuthuu ilaykum aydiyahum wa- alsinatahum bialssuu-i wawadduu law takfuruuna 2. Jika mereka menangkap kamu, niscaya mereka bertindak sebagai musuh bagimu dan melepaskan tangan dan lidah mereka kepadamu dengan menyakiti (mu); dan mereka ingin supaya kamu (kembali) kafir. lan tanfa'akum arhaamukum walaa awlaadukum yawma alqiyaamati yafshilu baynakum waallaahu bimaa ta'maluuna bashiirun 3. Karib kerabat dan anak- anakmu sekali-sekali tiada bermanfaat bagimu pada Hari Kiamat. Dia akan memisahkan antara kamu. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. qad kaanat lakum uswatun hasanatun fii ibraahiima waalladziina ma'ahu idz qaaluu liqawmihim innaa buraaau minkum wamimmaa ta'buduuna min duuni allaahi kafarnaa bikum wabadaa baynanaa wabaynakumu al'adaawatu waalbaghdaau abadan hattaa tu/minuu biallaahi wahdahu illaa qawla ibraahiima li-abiihi la- astaghfiranna laka wamaa amliku laka mina allaahi min syay-in rabbanaa 'alayka tawakkalnaa wa-ilayka anabnaa wa-ilayka almashiiru 4. Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka : "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran) mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya [1471 ]: "Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan) Allah". (Ibrahim berkata): "Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali." [1471 ] Nabi Ibrahim pernah memintakan ampunan bagi bapaknya yang musyrik kepada Allah : Ini tidak boleh ditiru, karena Allah tidak membenarkan orang mu'min memintakan ampunan untuk orang-orang kafir (lihat surat 4
ayat 48).
rabbanaa laa taj'alnaa fitnatan lilladziina kafaruu waighfir lanaa rabbanaa innaka anta al'aziizu alhakiimu 5. "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". laqad kaana lakum fiihim uswatun hasanatun liman kaana yarjuu allaaha waalyawma al- aakhira waman yatawalla fa- inna allaaha huwa alghanniyyu alhamiidu 6. Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) Hari Kemudian. Dan barangsiapa yang berpaling, maka sesungguhnya Allah Dia-lah yang Maha kaya lagi Maha Terpuji. Hubungan antara orang Islam dan orang kafir yang tidak memusuhi Islam tidak dilarang. 'asaa allaahu an yaj'ala baynakum wabayna alladziina 'aadaytum minhum mawaddatan waallaahu qadiirun waallaahu ghafuurun rahiimun 7. Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka. Dan Allah adalah Maha Kuasa. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. laa yanhaakumu allaahu 'ani alladziina lam yuqaatiluukum fii alddiini walam yukhrijuukum min diyaa rikum an tabarruuhum watuqsithuu ilayhim inna allaaha yuhibbu almuqsithiina 8. Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. innamaa yanhaakumu allaahu 'ani alladziina qaataluukum fii alddiini wa-akhrajuukum min diyaa rikum wazhaaharuu 'alaa ikhraajikum an tawallawhum waman yatawallahum faulaa-ika humu alzhzhaalimuuna 9. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. yaa ayyuhaa alladziina aamanuu idzaa jaa-akumu almu/minaatu muhaajiraatin faimtahinuuhunna allaahu a'lamu bi-iimaanihinna fa-in 'alimtumuuhunna mu/minaatin falaa tarji'uuhunna ilaa alkuffaari laa hunna hillun lahum walaa hum yahilluuna lahunna waaatuuhum maa anfaquu walaa junaaha 'alaykum an tankihuuhunna idzaa aataytumuuhunna ujuurahunna walaa tumsikuu bi'ishami alkawaafiri wais-aluu maa anfaqtum walyas-aluu maa anfaquu dzaalikum hukmu allaahi yahkumu baynakum waallaahu 'aliimun hakiimun 10. Hai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu perempuan-perempuan yang beriman, maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka. Allah lebih mengetahui tentang keimanan mereka;maka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benar-benar) beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka) orang- orang kafir. Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal pula bagi mereka. Dan berikanlah kepada (suami suami) mereka, mahar yang telah mereka bayar. Dan tiada dosa atasmu mengawini mereka apabila kamu bayar kepada mereka maharnya. Dan janganlah kamu tetap berpegang pada tali (perkawinan) dengan perempuan-perempuan kafir; dan hendaklah kamu minta mahar yang telah kamu bayar; dan hendaklah mereka meminta mahar yang telah mereka bayar. Demikianlah hukum Allah yang ditetapkanNya di antara kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. wa-in faatakum syay-un min azwaajikum ilaa alkuffaari fa'aaqabtum faaatuu alladziina dzahabat azwaajuhum mitsla maa anfaquu waittaquu allaaha alladzii antum bihi mu/minuuna 11. Dan jika seseorang dari isteri-isterimu lari kepada orang-orang kafir, lalu kamu mengalahkan mereka maka bayarkanlah kepada orang- orang yang lari isterinya itu mahar sebanyak yang telah mereka bayar [1472 ]. Dan bertakwalah kepada Allah Yang kepada-Nya kamu beriman. [1472 ] Sebelum ghanimah dibagikan kepada lima golongan yang berhak, dibayar lebih dulu mahar-mahar kepada suami- suami yang isteri-isteri mereka lari ke daerah kafir. yaa ayyuhaa alnnabiyyu idzaa jaa-aka almu/minaatu yubaayi'naka 'alaa an laa yusyrikna biallaahi syay-an walaa yasriqna walaa yazniina walaa yaqtulna awlaadahunna walaa ya/tiina bibuhtaanin yaftariinahu bayna aydiihinna wa-arjulihinna walaa ya'shiinaka fii ma'ruufin fabaayi'hunna waistaghfir lahunna allaaha inna allaaha ghafuurun rahiimun 12. Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan- perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak- anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka [1473 ] dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [1473 ] Perbuatan yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka itu maksudnya ialah mengadakan pengakuan- pengakuan palsu mengenai hubungan antara pria dan wanita seperti tuduhan berzina, tuduhan bahwa anak si Fulan bukan anak suaminya dan sebagainya. yaa ayyuhaa alladziina aamanuu laa tatawallaw qawman ghadhiba allaahu 'alayhim qad ya-isuu mina al-aakhirati kamaa ya-isa alkuffaaru min ash-haabi alqubuuri 13. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan penolongmu kaum yang dimurkai Allah. Sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa.
Surah Al Mumtahanah: jumlah Ayat: 13
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar