Surah - Huud : jumlah Ayat : 123

alif-laam-raa kitaabun uhkimat aayaatuhu tsumma fushshilat min ladun hakiimin khabiirin 1. Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci [707 ], yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu, [707 ] Maksudnya: diperinci atas beberapa macam, ada yang mengenai ketauhidan, hukum, kisah, akhlak, ilmu pengetahuan, janji dan peringatan dan lain- lain. allaa ta'buduu illaa allaaha innanii lakum minhu nadziirun wabasyiirun 2. agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku (Muhammad) adalah pemberi peringatan dan pembawa khabar gembira kepadamu daripada-Nya, wa-ani istaghfiruu rabbakum tsumma tuubuu ilayhi yumatti'kum mataa 'an hasanan ilaa ajalin musamman wayu/ti kulla dzii fadhlin fadhlahu wa-in tawallaw fa-inii akhaafu 'alaykum 'adzaaba yawmin kabiirin 3. dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat. ilaa allaahi marji'ukum wahuwa 'alaa kulli syay-in qadiirun 4. Kepada Allah-lah kembalimu, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. alaa innahum yatsnuuna shuduurahum liyastakhfuu minhu alaa hiina yastaghsyuuna tsiyaabahum ya'lamu maa yusirruuna wamaa yu'linuuna innahu 'aliimun bidzaati alshshuduuri 5. Ingatlah, sesungguhnya (orang munafik itu) memalingkan dada mereka untuk menyembunyikan diri daripadanya (Muhammad) [708 ]. Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain, Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka lahirkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati. [708 ] Maksudnya: menyembunyikan perasaan permusuhan dan kemunafikan mereka terhadap nabi Muhammad SAW SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui Qatadah yang menceritakan, bahwa ketika turun firman Allah, "Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka." (Q.S. Al-Anbiya 1).
Maka orang-orang berkata, "Sesungguhnya hari kiamat telah dekat masanya, oleh sebab itu maka saling bernahi mungkarlah kalian." Ada suatu kaum yang melakukan nahi mungkar tetapi hanya dalam waktu sebentar, kemudian selanjutnya mereka kembali melakukan perbuatan jahat yang biasa mereka lakukan. Maka Allah swt. menurunkan firman-Nya, "Dan sesungguhnya jika Kami undurkan azab dari mereka sampai pada suatu waktu yang ditentukan........" (Q.S. Hud 8).
wamaa min daabbatin fii al- ardhi illaa 'alaa allaahi rizquhaa waya'lamu mustaqarrahaa wamustawda'ahaa kullun fii kitaabin mubiinin 6. Dan tidak ada suatu binatang melata [709 ] pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya [710 ]. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh). [709 ] Yang dimaksud "binatang melata" di sini ialah segenap makhluk Allah yang bernyawa. [710 ] Menurut sebagian ahli tafsir yang dimaksud dengan "tempat berdiam" di sini ialah dunia dan "tempat penyimpanan" ialah akhirat. Dan menurut sebagian ahli tafsir yang lain maksud "tempat berdiam" ialah tulang sulbi dan "tempat penyimpanan" ialah rahim. wahuwa alladzii khalaqa alssamaawaati waal-ardha fii sittati ayyaamin wakaana 'arsyuhu 'alaa almaa-i liyabluwakum ayyukum ahsanu 'amalan wala-in qulta innakum mab'uutsuuna min ba'di almawti layaquulanna alladz iina kafaruu in haadzaa illaa sihrun mubiinun 7. Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya [711 ], dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini [712 ] tidak lain hanyalah sihir yang nyata". [711 ] Maksudnya: Allah menjadikan langit dan bumi untuk tempat berdiam makhluk- Nya serta tempat berusaha dan beramal, agar nyata di antara mereka siapa yang taat dan patuh kepada Allah. [722 ] Maksud mereka mengatakan bahwa kebangkitan nanti sama dengan sihir ialah kebangkitan itu tidak ada sebagaimana sihir itu adalah khayalan belaka. Menurut sebagian ahli Tafsir yang dimaksud dengan kata "Ini" ialah Al-Qur'an ada pula yang menafsirkan dengan hari berbangkit. wala-in akhkharnaa 'anhumu al'adzaaba ilaa ummatin ma'duudatin layaquulunna maa yahbisuhu alaa yawma ya/tiihim laysa mashruufan 'anhum wahaaqa bihim maa kaanuu bihi yastahzi-uuna 8. Dan sesungguhnya jika Kami undurkan azab dari mereka sampai kepada suatu waktu yang ditentukan. niscaya mereka akan berkata: "Apakah yang menghalanginya?" lngatlah, diwaktu azab itu datang kepada mereka tidaklah dapat dipalingkan dari mereka dan mereka diliputi oleh azab yang dahulunya mereka selalu memperolok-olokkannya. SEBAB TURUNNYA AYAT: Imam Ibnu Jarir mengetengahkan pula hadis yang serupa melalui Juraij. Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadis melalui Ibnu Masud yang menceritakan, bahwa ada seorang laki-laki yang telah mencium perempuan bukan muhrimnya. Kemudian laki-laki itu datang kepada Nabi saw. lalu menceritakan semua yang dialaminya itu. Maka Allah menurunkan firman-Nya, "Dan dirikanlah salat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan dari malam hari. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan dosa perbuatan-perbuatan yang buruk." (Q.S. Hud 114).
Selanjutnya laki-laki itu bertanya, "Apakah hal ini khusus bagi diriku saja?" Maka Nabi saw. menjawab, "Berlaku untuk umatku semuanya." Imam Tirmizi dan lain-lainnya meriwayatkan sebuah hadis melalui Abu Yusr yang menceritakan, aku kedatangan seorang wanita yang mau membeli buah kurma. Lalu aku katakan kepadanya, bahwa di dalam rumah terdapat buah- buah kurma yang lebih baik daripada yang di luar. Kemudian wanita itu masuk ke dalam rumah bersamaku, dan (sesampainya di dalam rumah) aku peluk dia dan kuciumi. Setelah peristiwa itu aku menghadap kepada Rasulullah saw. dan menceritakan semua kisah yang kualami itu kepadanya. Maka Nabi saw. bersabda, "Apakah engkau berani berbuat khianat seperti itu terhadap istri seorang mujahid yang sedang berjuang di jalan Allah?" Selanjutnya Rasulullah saw. menundukkan kepalanya dalam waktu yang cukup lama hingga Allah swt. menurunkan wahyu-Nya kepadanya, yaitu: "Dan dirikanlah salat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang)......," sampai dengan firman-Nya, "Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat." (Q.S. Hud 114). Hadis yang serupa telah disebutkan pula dengan melalui hadisnya Abu Umamah, Mu'adz bin Jabal, Ibnu Abbas, Buraidah dan para sahabat lainnya. Hadis-hadis mereka telah disebutkan secara lengkap di dalam kitab Turjumanul Quran. wala-in adzaqnaa al-insaana minnaa rahmatan tsumma naza'naahaa minhu innahu layauusun kafuurun 9. Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat (nikmat) dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut daripadanya, pastilah dia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih. wala-in adzaqnaahu na'maa-a ba'da dharraa-a massat-hu layaquulanna dzahaba alssayyi- aatu 'annii innahu lafarihun fakhuurun 10. Dan jika Kami rasakan kepadanya kebahagiaan sesudah bencana yang menimpanya, niscaya dia akan berkata: "Telah hilang bencana-bencana itu daripadaku"; sesungguhnya dia sangat gembira lagi bangga, illaa alladziina shabaruu wa'amiluu alshshaalihaati ulaa- ika lahum maghfiratun wa-ajrun kabiirun 11. kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar. fala'allaka taarikun ba'dha maa yuuhaa ilayka wadaa-iqun bihi shadruka an yaquuluu lawlaa unzila 'alayhi kanzun aw jaa-a ma'ahu malakun innamaa anta nadziirun waallaahu 'alaa kulli syay-in wakiilun 12. Maka boleh jadi kamu hendak meninggalkan sebahagian dari apa yang diwahyukan kepadamu dan sempit karenanya dadamu, karena khawatir bahwa mereka akan mengatakan: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya perbendaharaan (kekayaan) atau datang bersama-sama dengan dia seorang malaikat?" Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan dan Allah Pemelihara segala sesuatu. am yaquuluuna iftaraahu qul fa/ tuu bi'asyri suwarin mitslihi muftarayaa tin waud'uu mani istatha'tum min duuni allaahi in kuntum shaadiqiina 13. Bahkan mereka mengatakan: "Muhammad telah membuat- buat Al-Qur'an itu", Katakanlah: "(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surat- surat yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang- orang yang benar". fa-illam yastajiibuu lakum fai'lamuu annamaa unzila bi'ilmi allaahi wa-an laa ilaaha illaa huwa fahal antum muslimuuna 14. Jika mereka yang kamu seru itu tidak menerima seruanmu (ajakanmu) itu maka ketahuilah, sesungguhnya Al-Qur'an itu diturunkan dengan ilmu [713 ] Allah, dan bahwasanya tidak ada Tuhan selain Dia, maka maukah kamu berserah diri (kepada Allah)? [713 ] Yakni: Allah saja yang dapat membuat Al-Qur'an itu. man kaana yuriidu alhayaata alddunyaa waziinatahaa nuwaffi ilayhim a'maalahum fiihaa wahum fiihaa laa yubkhasuuna 15. Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. ulaa-ika alladziina laysa lahum fii al-aakhirati illaa alnnaaru wahabitha maa shana'uu fiihaa wabaathilun maa kaanuu ya'maluuna 16. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan [714 ]. [714 ] Maksudnya: apa yang mereka usahakan di dunia itu tidak ada pahalanya di akhirat. afaman kaana 'alaa bayyinatin min rabbihi wayatluuhu syaa hidun minhu wamin qablihi kitaabu muusaa imaaman warahmatan ulaa-ika yu/ minuuna bihi waman yakfur bihi mina al-ah zaabi faalnnaaru maw'iduhu falaa taku fii miryatin minhu innahu alhaqqu min rabbika walaakinna aktsara alnnaasi laa yu/minuuna 17. Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang ada mempunyai bukti yang nyata (Al-Qur'an) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Muhammad) [715 ] dari Allah dan sebelum Al-Qur'an itu telah ada Kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat?. Mereka itu beriman kepada Al- Qur'an. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al-Qur'an, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al-Qur'an itu. Sesungguhnya (Al-Qur'an) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman. [715 ] Ada yang menafsirkan "saksi" di sini dengan Jibril a.s. adapula yang menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan saksi di sini ialah Al-Qur'an itu sendiri karena Al-Qur'an itu adalah suatu mu'jizat yang tidak dapat dibantah atau dibatalkan. waman azhlamu mimmani iftaraa 'alaa allaahi kadziban ulaa-ika yu'radhuuna 'alaa rabbihim wayaquulu al- asyhaa du haaulaa-i alladziina kadzabuu 'alaa rabbihim alaa la'natu allaahi 'alaa alzhzhaalimiina 18. Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah?. Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka, dan para saksi [716 ] akan berkata: "Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka". Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim, [716 ] Maksud "para saksi" di sini ialah: malaikat, nabi-nabi dan anggota-anggota badannya sendiri. alladziina yashudduuna 'an sabiili allaahi wayabghuunahaa 'iwajan wahum bial-aakhirati hum kaafiruuna 19. ( yaitu) orang-orang yang menghalangi (manusia) dari jalan Allah dan menghendaki (supaya) jalan itu bengkok. Dan mereka itulah orang-orang yang tidak percaya akan adanya hari akhirat. ulaa-ika lam yakuunuu mu'jiziina fii al-ardhi wamaa kaana lahum min duuni allaahi min awliyaa-a yudaa'afu lahumu al'adzaabu maa kaanuu yastathii'uuna alssam'a wamaa kaanuu yubshiruuna 20. Orang-orang itu tidak mampu menghalang-halangi Allah untuk (mengazab mereka) di bumi ini, dan sekali-kali tidak adalah bagi mereka penolong selain Allah. Siksaan itu dilipat gandakan kepada mereka. Mereka selalu tidak dapat mendengar (kebenaran) dan mereka selalu tidak dapat melihat(nya). * ulaa-ika alladziina khasiruu anfusahum wadhalla 'anhum maa kaanuu yaftaruuna 21. Mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, dan lenyaplah dari mereka apa yang selalu mereka ada-adakan. laa jarama annahum fii al- aakhirati humu al-akhsaruuna 22. Pasti mereka itu di akhirat menjadi orang-orang yang paling merugi. inna alladziina aamanuu wa'amiluu alshaalihaati wa- akhbatuu ilaa rabbihim ulaa-ika ash-haabu aljannati hum fiihaa khaaliduuna 23. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh dan merendahkan diri kepada Tuhan mereka, mereka itu adalah penghuni-penghuni syurga; mereka kekal di dalamnya. matsalu alfariiqayni kaal-a'maa waal-ashammi waalbashiiri waalssamii'i hal yastawiyaani matsalan afalaa tadzakkaruuna 24. Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya?. Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran (daripada perbandingan itu)?. walaqad arsalnaa nuuhan ilaa qawmihi innii lakum nadziirun mubiinun 25. Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, (dia berkata): "Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kamu, an laa ta'buduu illaa allaaha innii akhaafu 'alaykum 'adzaaba yawmin aliimin 26. agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab (pada) hari yang sangat menyedihkan". faqaala almalau alladziina kafaruu min qawmihi maa naraaka illaa basyaran mitslanaa wamaa naraaka ittaba'aka illaa alladziina hum araadzilunaa baadiya alrra/yi wamaa naraa lakum 'alaynaa min fadhlin bal nazhunnukum kaadzibiina 27. Maka berkatalah pemimpin- pemimpin yang kafir dari kaumnya: "Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu kelebihan apapun atas kami, bahkan kami yakin bahwa kamu adalah orang-orang yang dusta". qaala yaa qawmi ara-aytum in kuntu 'alaa bayyinatin min rabbii waaataanii rahmatan min 'indihi fa'ummiyat 'alaykum anulzimukumuuhaa wa-antum lahaa kaarihuuna 28. Berkata Nuh: "Hai kaumku, bagaimana pikiranmu, jika aku ada mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku, dan diberinya aku rahmat dari sisi- Nya, tetapi rahmat itu disamarkan bagimu. Apa akan kami paksakankah kamu menerimanya, padahal kamu tiada menyukainya?" wayaa qawmi laa as-alukum 'alayhi maalan in ajriya illaa 'alaa allaahi wamaa anaa bithaaridi alladziina aamanuu innahum mulaaquu rabbihim walaakinnii araakum qawman tajhaluuna 29. Dan (dia berkata): "Hai kaumku, aku tiada meminta harta benda kepada kamu (sebagai upah) bagi seruanku. Upahku hanyalah dari Allah dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya mereka akan bertemu dengan Tuhannya, akan tetapi aku memandangmu suatu kaum yang tidak mengetahui". wayaa qawmi man yanshurunii mina allaahi in tharadtuhum afalaa tadzakkaruuna 30. Dan (dia berkata): "Hai kaumku, siapakah yang akan menolongku dari (azab) Allah jika aku mengusir mereka. Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran? [717 ] [717 ] Kata-kata ini diucapkan oleh Nabi Nuh a.s. sewaktu dia didesak oleh golongan kafir yang kaya dari kaumnya untuk mengusir golongan yang beriman, tidak berada, miskin dan papa. * walaa aquulu lakum 'indii khazaa-inu allaahi walaa a'lamu alghayba walaa aquulu innii malakun walaa aquulu lilladziina tazdarii a'yunukum lan yu/ tiyahumu allaa hu khayran allaahu a'lamu bimaa fii anfusihim innii idzan lamina alzhzhaalimiina 31. Dan aku tidak mengatakan kepada kamu (bahwa): "Aku mempunyai gudang-gudang rezki dan kekayaan dari Allah, dan aku tiada mengetahui yang ghaib", dan tidak (pula) aku mengatakan: "Bahwa sesungguhnya aku adalah malaikat", dan tidak juga aku mengatakan kepada orang- orang yang dipandang hina oleh penglihatanmu: "Sekali-kali Allah tidak akan mendatangkan kebaikan kepada mereka". Allah lebih mengetahui apa yang ada pada diri mereka; sesungguhnya aku, kalau begitu benar-benar termasuk orang-orang yang zalim. qaaluu yaa nuuhu qad jaadaltanaa fa-aktsarta jidaalanaa fa/tinaa bimaa ta'idunaa in kunta mina alshshaadiqiina 32. Mereka berkata "Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami, dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar". qaala innamaa ya/tiikum bihi allaahu in syaa-a wamaa antum bimu'jiziina 33. Nuh menjawab: "Hanyalah Allah yang akan mendatangkan azab itu kepadamu jika Dia menghendaki, dan kamu sekali- kali tidak dapat melepaskan diri. walaa yanfa'ukum nusyii in aradtu an anshaha lakum in kaana allaahu yuriidu an yughwiyakum huwa rabbukum wa-ilayhi turja'uuna 34. Dan tidaklah bermanfaat kepadamu nasehatku jika aku hendak memberi nasehat kepada kamu, sekiranya Allah hendak menyesatkan kamu, Dia adalah Tuhanmu, dan kepada- Nya-lah kamu dikembalikan". am yaquuluuna iftaraahu qul ini iftaraytuhu fa'alayya ijraamii wa-anaa barii-un mimmaa tujrimuuna 35. Malahan kaum Nuh itu berkata: "Dia cuma membuat- buat nasihatnya saja". Katakanlah: "Jika aku membuat- buat nasihat itu, maka hanya akulah yang memikul dosaku, dan aku berlepas diri dari dosa yang kamu perbuat". wauuhiya ilaa nuuhin annahu lan yu/mina min qawmika illaa man qad aamana falaa tabta-is bimaa kaanuu yaf'aluuna 36. Dan diwahyukan kepada Nuh, bahwasanya sekali-kali tidak akan beriman di antara kaummu, kecuali orang yang telah beriman (saja), karena itu janganlah kamu bersedih hati tentang apa yang selalu mereka kerjakan. waishna'i alfulka bi-a'yuninaa wawahyinaa walaa tukhaathibnii fii alladziina zhalamuu innahum mughraquuna 37. Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang- orang yang zalim itu; sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan. wayashna'u alfulka wakullamaa marra 'alayhi malaun min qawmihi sakhiruu minhu qaala in taskharuu minnaa fa-innaa naskharu minkum kamaa taskharuuna 38. Dan mulailah Nuh membuat bahtera. Dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan meliwati Nuh, mereka mengejeknya. Berkatalah Nuh: "Jika kamu mengejek kami, maka sesungguhnya kami (pun) mengejekmu sebagaimana kamu sekalian mengejek (kami). fasawfa ta'lamuuna man ya/tiihi 'adzaa bun yukhziihi wayahillu 'alayhi 'adzaabun muqiimun 39. Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa oleh azab yang menghinakannya dan yang akan ditimpa azab yang kekal." hattaa idzaa jaa-a amrunaa wafaara alttannuuru qulnaa ihmil fiihaa min kullin zawjayni itsnayni wa-ahlaka illaa man sabaqa 'alayhi alqawlu waman aa mana wamaa aamana ma'ahu illaa qaliilun 40. Hingga apabila perintah Kami datang dan dapur [718 ] telah memancarkan air, Kami berfirman: "Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing- masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman." Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit. [718 ] Yang dimaksud dengan dapur ialah permukaan bumi yang memancarkan air hingga menyebabkan timbulnya taufan. * waqaala irkabuu fiihaa bismi allaahi majraahaa wamursaahaa inna rabbii laghafuurun rah iimun 41. Dan Nuh berkata: "Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya." Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. wahiya tajrii bihim fii mawjin kaaljibaa li wanaadaa nuuhunu ibnahu wakaana fii ma'zilin yaa bunayya irkab ma'anaa walaa takun ma'a alkaafiriina 42. Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya [719 ] sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: "Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang- orang yang kafir." [719 ] Nama anak Nabi Nuh a.s. yang kafir itu "Qanaan", sedang putra-putranya yang beriman ialah: Sam, Ham dan Jafits. qaala saaawii ilaa jabalin ya'shimunii mina almaa-i qaala laa 'aasima alyawma min amri allaahi illaa man rahima wahaala baynahumaa almawju fakaana mina almughraqiina 43. Anaknya menjawab: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!" Nuh berkata: "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang". Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan. waqiila yaa ardhu ibla'ii maa-aki wayaa samaau aqli'ii waghiidha almaau waqudhiya al-amru waistawat 'alaa aljuudiyyi waqiila bu'dan lilqawmi alzhzhaa limiina 44. Dan difirmankan: "Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah," dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan [720 ] dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi [721 ], dan dikatakan: "Binasalah orang-orang yang zalim ." [720 ] Ya'ni: Allah telah melaksanakan janjinya dengan membinasakan orang-orang yang kafir kepada Nabi Nuh a.s. dan menyelamatkan orang- orang yang beriman. [721 ] Bukit "Judi" terletak di Armenia sebelah selatan, berbatasan dengan Mesopotamia. wanaadaa nuuhun rabbahu faqaala rabbi inna ibnii min ahlii wa-inna wa'daka alhaqqu wa- anta ahkamu alhaakimiina 45. Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil- adilnya." qaala yaa nuuhu innahu laysa min ahlika innahu 'amalun ghayru shaa lihin falaa tas-alni maa laysa laka bihi 'ilmun innii a'izhuka an takuuna mina aljaahiliina 46. Allah berfirman: "Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatan)nya [722 ] perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan." [722 ] Menurut pendapat sebagian ahli tafsir bahwa yang dimaksud dengan "perbuatannya", ialah permohonan Nabi Nuh a.s. agar anaknya dilepaskan dari bahaya. qaala rabbi innii a'uudzu bika an as-alaka maa laysa lii bihi 'ilmun wa-illaa taghfir lii watarhamnii akun mina alkhaasiriina 47. Nuh berkata: Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakekat)nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi." qiila yaa nuuhu ihbith bisalaamin minnaa wabarakaatin 'alayka wa'alaa umamin mimman ma'aka waumamun sanumatti'uhum tsumma yamassuhum minnaa 'adzaabun aliimun 48. Difirmankan: "Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat (yang mu'min) dari orang-orang yang bersamamu. Dan ada (pula) umat-umat yang Kami beri kesenangan pada mereka (dalam kehidupan dunia), kemudian mereka akan ditimpa azab yang pedih dari Kami." tilka min anbaa-i alghaybi nuuhiihaa ilayka maa kunta ta'lamuhaa anta walaa qawmuka min qabli haadzaa faishbir inna al'aaqibata lilmuttaqiina 49. Itu adalah di antara berita- berita penting tentang yang ghaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka bersabarlah; sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa. wa-ilaa 'aadin akhaahum huudan qaala yaa qawmi u'buduu allaaha maa lakum min ilaahin ghayruhu in antum illaa muftaruuna 50. Dan kepada kaum 'Ad-(Kami utus) saudara mereka, Huud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Kamu hanyalah mengada- adakan saja. * yaa qawmi laa as-alukum 'alayhi ajran in ajriya illaa 'alaa alladzii fatharanii afalaa ta'qiluuna 51. Hai kaumku, aku tidak meminta upah kepadamu bagi seruanku ini. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Maka tidakkah kamu memikirkan(nya)?" wayaa qawmi istaghfiruu rabbakum tsumma tuubuu ilayhi yursili alssamaa -a 'alaykum midraaran wayazidkum quwwatan ilaa quwwatikum walaa tatawallaw mujrimiina 52. Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa." qaaluu yaa huudu maa ji/tanaa bibayyinatin wamaa nahnu bitaarikii aalihatinaa 'an qawlika wamaa nahnu laka bimu/ miniina 53. Kaum 'Ad-berkata: "Hai Huud, kamu tidak mendatangkan kepada kami suatu bukti yang nyata, dan kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan- sembahan kami karena perkataanmu, dan kami sekali- kali tidak akan mempercayai kamu. in naquulu illaa i'taraaka ba'dhu aalihatinaa bisuu-in qaala innii usyhidu allaaha waisyhaduu annii barii-un mimmaa tusyrikuuna 54. Kami tidak mengatakan melainkan bahwa sebagian sembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu." Huud menjawab: "Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikanlah olehmu sekalian bahwa sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan, min duunihi fakiiduunii jamii'an tsumma laa tunzhiruuni 55. dari selain-Nya, sebab itu jalankanlah tipu dayamu semuanya terhadapku dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku. innii tawakkaltu 'alaa allaahi rabbii warabbikum maa min daabbatin illaa huwa aakhidzun binaasiyatihaa inna rabbii 'alaa shiraathin mustaqiimin 56. Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melatapun [723 ] melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya [724 ]. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus [725 ]." [723 ] Tentang binatang melata lihat Not no. 709.
[724 ] Maksudnya: mengusainya sepenuhnya. [725 ] Maksudnya: Allah selalu berbuat adil. fa-in tawallaw faqad ablaghtukum maa ursiltu bihi ilaykum wayastakhlifu rabbii qawman ghayrakum walaa tadhurruunahu syay-an inna rabbii 'alaa kulli syay-in hafiizhun 57. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu apa (amanat) yang aku diutus (untuk menyampaikan)nya kepadamu. Dan Tuhanku akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain (dari) kamu; dan kamu tidak dapat membuat mudharat kepada-Nya sedikitpun. Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha Pemelihara segala sesuatu. walammaa jaa-a amrunaa najjaynaa huudan waalladziina aamanuu ma'ahu birahmatin minnaa wanajjaynaahum min 'adzaabin ghaliizhin 58. Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Huud dan orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat dari Kami; dan Kami selamatkan (pula) mereka (di akhirat) dari azab yang berat. watilka 'aadun jahaduu bi- aayaati rabbihim wa'ashaw rusulahu waittaba'uu amra kulli jabbaa rin 'aniidin 59. Dan itulah (kisah) kaum 'Ad- yang mengingkari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka, dan mendurhakai rasul-rasul Allah dan mereka menuruti perintah semua penguasa yang sewenang-wenang lagi menentang (kebenaran). wautbi'uu fii haadzihi alddunyaa la'natan wayawma alqiyaamati alaa inna 'aadan kafaruu rabbahum alaa bu'dan li'aadin qawmi huudin 60. Dan mereka selalu diikuti dengan kutukan di dunia ini dan (begitu pula) di hari kiamat. Ingatlah, sesungguhnya kaum 'Ad-itu kafir kepada Tuhan mereka. Ingatlah kebinasaanlah bagi kaum 'Ad-(yaitu) kaum Huud itu. * wa-ilaa tsamuuda akhaahum shaalihan qaala yaa qawmi u'buduu allaaha maa lakum min ilaahin ghayruhu huwa ansya- akum mina al-ardhi waista'marakum fiihaa faistaghfiruuhu tsumma tuubuu ilayhi inna rabbii qariibun mujiibun 61. Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya [726 ], karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada- Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (do'a hamba- Nya)." [726 ] Maksudnya: manusia dijadikan penghuni dunia untuk menguasai dan memakmurkan dunia. qaaluu yaa shaalihu qad kunta fiinaa marjuwwan qabla haadzaa atanhaanaa an na'buda maa ya'budu aabaaunaa wa- innanaa lafii syakkin mimmaa tad'uunaa ilayhi muriibun 62. Kaum Tsamud berkata: "Hai Shaleh, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang di antara kami yang kami harapkan, apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang disembah oleh bapak-bapak kami ? dan sesungguhnya kami betul-betul dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap agama yang kamu serukan kepada kami." qaala yaa qawmi ara-aytum in kuntu 'alaa bayyinatin min rabbii waaataanii minhu rahmatan faman yanshurunii mina allaahi in 'ashaytuhu famaa taziiduunanii ghayra takhsiirin 63. Shaleh berkata: "Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan diberi- Nya aku rahmat (kenabian) dari- Nya, maka siapakah yang akan menolong aku dari (azab) Allah jika aku mendurhakai-Nya. Sebab itu kamu tidak menambah apapun kepadaku selain daripada kerugian. wayaa qawmi haadzihi naaqatu allaahi lakum aayatan fadzaruuhaa ta/kul fii ardhi allaahi walaa tamassuuhaa bisuu-in faya/khudzakum 'adzaabun qariibun 64. Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah, sebagai mu'jizat (yang menunjukkan kebenaran) untukmu, sebab itu biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun yang akan menyebabkan kamu ditimpa azab yang dekat." fa'aqaruuhaa faqaala tamatta'uu fii daarikum tsalaatsata ayyaamin dzaalika wa'dun ghayru makdzuubin 65. Mereka membunuh unta itu, maka berkata Shaleh: "Bersukarialah kamu sekalian di rumahmu selama tiga hari [727 ], itu adalah janji yang tidak dapat didustakan." [727 ] Perbuatan mereka menusuk unta itu adalah suatu pelanggaran terhadap larangan Nabi Shaleh a.s. Oleh sebab itu Allah menjatuhkan kepada mereka hukuman yaitu membatasi hidup mereka hanya dalam tempo tiga hari, maka sebagai ejekan mereka disuruh bersuka ria selama tiga hari itu. falammaa jaa-a amrunaa najjaynaa shaalihan waalladziina aamanuu ma'ahu birahmatin minnaa wamin khizyi yawmi- idzin inna rabbaka huwa alqawiyyu al'aziizu 66. Maka tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Shaleh beserta orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat dari Kami dan dari kehinaan di hari itu. Sesungguhnya Tuhanmu Dia-Lah yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa. wa-akhadza alladziina zhalamuu alshshayhatu fa-ashbahuu fii diyaarihim jaatsimiina 67. Dan satu suara keras yang mengguntur menimpa orang- orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di rumahnya, ka-an lam yaghnaw fiihaa alaa inna tsamuuda kafaruu rabbahum alaa bu'dan litsamuuda 68. seolah-olah mereka belum pernah berdiam [728 ] di tempat itu. Ingatlah, sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Tsamud. [728 ] Demikian cepatnya mereka dihancurkan oleh guntur itu, sehingga mereka hancur lebur oleh guntur itu, tanpa bekas, seakan-akan mereka tidak pernah ada. walaqad jaa-at rusulunaa ibraahiima bialbusyraa qaaluu salaaman qaala salaamun famaa labitsa an jaa-a bi'ijlin haniidzin 69. Dan sesungguhnya utusan- utusan Kami (malaikat- malaikat) telah datang kepada lbrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan: "Selamat." Ibrahim menjawab: "Selamatlah," maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang. falammaa raaa aydiyahum laa tashilu ilayhi nakirahum wa- awjasa minhum khiifatan qaaluu laa takhaf innaa ursilnaa ilaa qawmi luuthin 70. Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata: "Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-ma]aikat) yang diutus kepada kaum Luth." * waimra-atuhu qaa-imatun fadhahikat fabasysyarnaahaa bi- ishaaqa wamin waraa-i ishaaqa ya'quuba 71. Dan isterinya berdiri (dibalik tirai) lalu dia tersenyum, maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishak dan dari Ishak (akan lahir puteranya) Ya'qub. qaalat yaa waylataa a-alidu wa- anaa 'ajuuzun wahaadzaa ba'lii syaykhan inna haadzaa lasyay- un 'ajiibun 72. Isterinya berkata: "Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamikupun dalam keadaan yang sudah tua pula?. Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh." qaaluu ata'jabiina min amri allaahi rahmatu allaahi wabarakaatuhu 'alaykum ahla albayti innahu hamiidun majiidun 73. Para malaikat itu berkata: "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah." falammaa dzahaba 'an ibraahiima alrraw'u wajaa-at-hu albusyraa yujaadilunaa fii qawmi luuthin 74. Maka tatkala rasa takut hilang dari Ibrahim dan berita gembira telah datang kepadanya, diapun bersoal jawab dengan (malaikat- malaikat) Kami tentang kaum Luth. inna ibraahiima lahaliimun awwaahun muniibun 75. Sesungguhnya Ibrahim itu benar-benar seorang yang penyantun lagi penghiba dan suka kembali kepada Allah. yaa ibraahiimu a'ridh 'an haadzaa innahu qad jaa-a amru rabbika wa-innahum aatiihim 'adzaabun ghayru marduudin 76. Hai Ibrahim, tinggalkanlah soal jawab ini, sesungguhnya telah datang ketetapan Tuhanmu, dan sesungguhnya mereka itu akan didatangi azab yang tidak dapat ditolak. walammaa jaa-at rusulunaa luuthan sii-a bihim wadaaqa bihim dzar'an waqaala haadzaa yawmun 'ashiibun 77. Dan tatkala datang utusan- utusan Kami (para malaikat) itu kepada Luth, dia merasa susah dan merasa sempit dadanya karena kedatangan mereka, dan dia berkata: "Ini adalah hari yang amat sulit [729 ]." [729 ] Nabi Luth a.s. merasa susah akan kedatangan utusan- utuaan Allah itu karena mereka berupa pemuda yang rupawan sedangkan kaum Luth amat menyukai pemuda-pemuda yang rupawan untuk melakukan homo sexual. Dan dia merasa tidak sanggup melindungi mereka bilamana ada gangguan dari kaumnya. wajaa-ahu qawmuhu yuhra'uuna ilayhi wamin qablu kaa nuu ya'maluuna alssayyi-aati qaala yaa qawmi haaulaa-i banaatii hunna athharu lakum faittaquu allaaha walaa tukhzuuni fii dhayfii alaysa minkum rajulun rasyiidun 78. Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas- gegas. Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan- perbuatan yang keji [730 ]. Luth berkata: "Hai kaumku, inilah puteri-puteriku, mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal ?" [730 ] Maksudnya perbuatan keji di sini ialah: mengerjakan liwath (homosexuil). qaaluu laqad 'alimta maa lanaa fii banaatika min haqqin wa- innaka lata'lamu maa nuriidu 79. Mereka menjawab: "Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan [731 ] terhadap puteri-puterimu; dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki." [731 ] Maksudnya: mereka tidak punya syahwat terhadap wanita. qaala law anna lii bikum quwwatan aw aawii ilaa ruknin syadiidin 80. Luth berkata: "Seandainya aku ada mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan)." * qaaluu yaa luuthu innaa rusulu rabbika lan yashiluu ilayka fa- asri bi-ahlika biqith'in mina allayli walaa yaltafit minkum ahadun illaa imra-ataka innahu mushiibuhaa maa ashaabahum inna maw'idahumu alshshubhu alaysa alshshubhu biqariibin 81. Para utusan (malaikat) berkata: "Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali- kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorangpun di antara kamu yang tertinggal [732 ], kecuali isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?". [732 ] Kata "tertinggal" di sini terjemahan dari kalimah "yaltafit." Ada pula mufassir menterjemahkannya dengan "menoleh ke belakang" falammaa jaa-a amrunaa ja'alnaa 'aaliyahaa saafilahaa wa-amtharnaa 'alayhaa hijaaratan min sijjiilin mandhuudin 82. Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, musawwamatan 'inda rabbika wamaa hiya mina alzhzhaalimiina biba'iidin 83. Yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang za]im [733 ]. [733 ] Yakni orang-orang zalim itu karena kezalimannya, mereka pasti mendapat siksa yang demikian. Adapula sebagian mufassir mengartikan bahwa negeri kaum Luth yang dibinasakan itu tidak jauh dari negeri Mekah. wa-ilaa madyana akhaahum syu'ayban qaala yaa qawmi u'buduu allaaha maa lakum min ilaahin ghayruhu walaa tanqushuu almikyaala waalmiizaana innii araakum bikhayrin wa-innii akhaafu 'alaykum 'adzaaba yawmin muhiithin 84. Dan kepada (penduduk) Mad-yan (Kami utus) saudara mereka, Syu'aib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain Dia. Dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan, sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang baik (mampu) dan sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan azab hari yang membinasakan (kiamat)." wayaa qawmi awfuu almikyaala waalmiizaana bialqisthi walaa tabkhasuu alnnaasa asyyaa- ahum walaa ta'tsaw fii al-ardhi mufsidiina 85. Dan Syu'aib berkata: "Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan. baqiyyatu allaahi khayrun lakum in kuntum mu/miniina wamaa anaa 'alaykum bihafiizhin 86. Sisa (keuntungan) dari Allah [734 ] adalah lebih baik bagimu jika kamu orang-orang yang beriman. Dan aku bukanlah seorang penjaga atas dirimu" [734 ] Yang dimaksud dengan "sisa keuntungan dari Allah" ialah keuntungan yang halal dalam perdagangan sesudah mencukupkan takaran dan timbangan. qaaluu yaa syu'aybu ashalaatuka ta/muruka an natruka maa ya'budu aabaaunaa aw an naf'ala fii amwaalinaa maa nasyaau innaka la-anta alhaliimu alrrasyiidu 87. Mereka berkata: "Hai Syu'aib, apakah sembahyangmu menyuruh kamu agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh bapak-bapak kami atau melarang kami memperbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya kamu adalah orang yang sangat penyantun lagi berakal [735 ]." [735 ] Perkataan ini mereka ucapkan untuk mengejek Nabi Syu'aib a.s. qaala yaa qawmi ara-aytum in kuntu 'alaa bayyinatin min rabbii warazaqanii minhu rizqan h asanan wamaa uriidu an ukhaalifakum ilaa maa anhaakum 'anhu in uriidu illaa al-ishlaaha maa istatha'tu wamaa tawfiiqii illaa biallaahi 'alayhi tawakkaltu wa-ilayhi uniibu 88. Syu'aib berkata: "Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan dianugerahi-Nya aku dari pada- Nya rezki yang baik (patutkah aku menyalahi perintah-Nya)? Dan aku tidak berkehendak menyalahi kamu (dengan mengerjakan) apa yang aku larang. Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali. wayaa qawmi laa yajrimannakum syiqaaqii an yushiibakum mitslu maa ashaaba qawma nuuhin aw qawma huudin aw qawma shaa lihin wamaa qawmu luuthin minkum biba'iidin 89. Hai kaumku, janganlah hendaknya pertentangan antara aku (dengan kamu) menyebabkan kamu menjadi jahat hingga kamu ditimpa azab seperti yang menimpa kaum Nuh atau kaum Hud atau kaum Shaleh, sedang kaum Luth tidak (pula) jauh (tempatnya) dari kamu. waistaghfiruu rabbakum tsumma tuubuu ilayhi inna rabbii rah iimun waduudun 90. Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih. * qaaluu yaa syu'aybu maa nafqahu katsiiran mimmaa taquulu wa-innaa lanaraaka fiinaa dha'iifan walawlaa rahthuka larajamnaaka wamaa anta 'alaynaa bi'aziizin 91. Mereka berkata: "Hai Syu'aib, kami tidak banyak mengerti tentang apa yang kamu katakan itu dan sesungguhnya kami benar-benar melihat kamu seorang yang lemah di antara kami; kalau tidaklah karena keluargamu tentulah kami telah merajam kamu, sedang kamupun bukanlah seorang yang berwibawa di sisi kami." qaala yaa qawmi arahthii a'azzu 'alaykum mina allaahi waittakhadztumuuhu waraa- akum zhihriyyan inna rabbii bimaa ta'maluuna muhiithun 92. Syu'aib menjawab: "Hai kaumku, apakah keluargaku lebih terhormat menurut pandanganmu daripada Allah, sedang Allah kamu jadikan sesuatu yang terbuang di belakangmu?. Sesungguhnya (pengetahuan) Tuhanku meliputi apa yang kamu kerjakan." wayaa qawmi i'maluu 'alaa makaanatikum innii 'aamilun sawfa ta'lamuuna man ya/tiihi 'adzaa bun yukhziihi waman huwa kaadzibun wairtaqibuu inne ma'akum raqiibun 93. Dan (dia berkata): "Hai kaumku, berbuatlah menurut kemampuanmu, sesungguhnya akupun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa azab yang menghinakannya dan siapa yang berdusta. Dan tunggulah azab (Tuhan), sesungguhnya akupun menunggu bersama kamu." walammaa jaa-a amrunaa najjaynaa syu'ayban waalladziina aamanuu ma'ahu birahmatin minnaa wa- akhadzati alladziina zhalamuu alshshayhatu fa-ashbahuu fii diyaarihim jaatsimiina 94. Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Syu'aib dan orang-orang yang beriman bersama-sama dengan dia dengan rahmat dari Kami, dan orang-orang yang zalim dibinasakan oleh satu suara yang mengguntur, lalu jadilah mereka mati bergelimpangan di rumahnya. ka-an lam yaghnaw fiihaa alaa bu'dan limadyana kamaa ba'idat tsamuudu 95. Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, kebinasaanlah bagi penduduk Mad-yan sebagaimana kaum Tsamud telah binasa. walaqad arsalnaa muusaa bi- aayaatinaa wasulthaanin mubiinin 96. Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan tanda-tanda (kekuasaan) Kami dan mu'jizat yang nyata, ilaa fir'awna wamala-ihi faittaba'uu amra fir'awna wamaa amru fir'awna birasyiidin 97. kepada Fir'aun dan pemimpin-pemimpin kaumnya, tetapi mereka mengikut perintah Fir'aun, padahal perintah Fir'aun sekali-kali bukanlah (perintah) yang benar. yaqdumu qawmahu yawma alqiyaa mati fa-awradahumu alnnaara wabi/sa alwirdu almawruudu 98. Ia berjalan di muka kaumnya di hari kiamat lalu memasukkan mereka ke dalam neraka. Neraka itu seburuk-buruk tempat yang didatangi. wautbi'uu fii haadzihi la'natan wayawma alqiyaamati bi/sa alrrifdu almarfuudu 99. Dan mereka selalu diikuti dengan kutukan di dunia ini dan (begitu pula) di hari kiamat. La'nat itu seburuk-buruk pemberian yang diberikan. dzaalika min anbaa-i alquraa naqushshuhu 'alayka minhaa qaa-imun wahashiidun 100. Itu adalah sebahagian dan berita-berita negeri (yang telah dibinasakan) yang Kami ceritakan kepadamu (Muhammad); di antara negeri- negeri itu ada yang masih kedapatan bekas-bekasnya dan ada (pula) yang telah musnah. * wamaa zhalamnaahum walaakin zhalamuu anfusahum famaa aghnat 'anhum aalihatuhumu allatii yad'uuna min duuni allaa hi min syay-in lammaa jaa-a amru rabbika wamaa zaaduuhum ghayra tatbiibin 101. Dan Kami tidaklah menganiaya mereka tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri, karena itu tiadalah bermanfaat sedikitpun kepada mereka sembahan- sembahan yang mereka seru selain Allah, di waktu azab Tuhanmu datang. Dan sembahan-sembahan itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali kebinasaan belaka. wakadzaalika akhdzu rabbika idzaa akhadza alquraa wahiya zhaalimatun inna akhdzahu aliimun syadiidun 102. Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras. inna fii dzaalika laaayatan liman khaafa 'adzaaba al-aakhirati dzaalika yawmun majmuu'un lahu alnnaasu wadzaalika yawmun masyhuudun 103. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang- orang yang takut kepada azab akhirat. Hari kiamat itu adalah suatu hari yang semua manusia dikumpulkan untuk (menghadapi) nya, dan hari itu adalah suatu hari yang disaksikan (oleh segala makhluk). wamaa nu-akhkhiruhu illaa li- ajalin ma'duudin 104. Dan Kami tiadalah mengundurkannya, melainkan sampai waktu yang tertentu. yawma ya/ti laa takallamu nafsun illaa bi-idznihi faminhum syaqiyyun wasa'iidin 105. Di kala datang hari itu, tidak ada seorangun yang berbicara, melainkan dengan izin-Nya; maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia. fa-ammaa alladziina syaquu fafii alnnaari lahum fiihaa zafiirun wasyahiiqun 106. Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih), khaalidiina fiihaa maa daamati alssamaawaatu waal-ardhu illaa maa syaa-a rabbuka inna rabbaka fa''aalun limaa yuriidu 107. mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi [736 ], kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. [736 ] Alam akhirat juga mempunyai langit dan bumi tersendiri. wa-ammaa alladziina su'iduu fafii aljannati khaalidiina fiihaa maa daamati alssamaawaatu waal-ardhu illaa maa syaa-a rabbuka 'athaa-an ghayra majdzuudzin 108. Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam syurga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya. falaa taku fii miryatin mimmaa ya'budu haaulaa-i maa ya'buduuna illaa kamaa ya'budu aabaauhum min qablu wa-innaa lamuwaffuuhum nashiibahum ghayra manquushin 109. Maka janganlah kamu berada dalam keragu-raguan tentang apa yang disembah oleh mereka [737 ]. Mereka tidak menyembah melainkan sebagaimana nenek moyang mereka menyembah dahulu. Dan sesungguhnya Kami pasti akan menyempurnakan dengan secukup-cukupnya pembalasan (terhadap) mereka dengan tidak dikurangi sedikitpun. [737 ] Maksudnya: jangan ragu- ragu bahwa menyembah berhala itu adalah perbuatan yang sesat dan buruk akibatnya. walaqad aataynaa muusaa alkitaaba faikhtulifa fiihi walawlaa kalimatun sabaqat min rabbika laqudhiya baynahum wa-innahum lafii syakkin minhu muriibun 110. Dan sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab (Taurat) kepada Musa, lalu diperselisihkan tentang Kitab itu [738 ]. Dan seandainya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Tuhanmu, niscaya telah ditetapkan hukuman di antara mereka [739 ]. Dan sesungguhnya mereka (orang- orang kafir Mekah) dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap Al-Qur'an. [738 ] Ayat ini suatu penghibur kepada Nabi Muhammad SAW sewaktu beliau menghadapi tantangan terhadap Al-Qur'an oleh orang kafir Mekah. Allah menceritakan bahwa Taurat yang dibawa Nabi Musa a.s. dahulupun juga dapat tantangan oleh orang-orang Yahudi. [739 ] Maksudnya: andaikata tidak ada ketetapan penundaan azab terhadap mereka sampai hari kiamat, tentulah mereka dibinasakan dalam waktu itu juga. * wa-inna kullan lammaa layuwaffiyannahum rabbuka a'maa lahum innahu bimaa ya'maluuna khabiirun 111. Dan sesungguhnya kepada masing-masing (mereka yang berselisih itu) pasti Tuhanmu akan menyempurnakan dengan cukup, (balasan) pekerjaan mereka. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. faistaqim kamaa umirta waman taaba ma'aka walaa tathghaw innahu bimaa ta'maluuna bashiirun 112. Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. walaa tarkanuu ilaa alladziina zhalamuu fatamassakumu alnnaaru wamaa lakum min duuni allaahi min awliyaa-a tsumma laa tunsharuuna 113. Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim [740 ] yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan. [740 ] Cenderung kepada orang yang zalim maksudnya menggauli mereka serta meridhai perbuatannya. Akan tetapi jika bergaul dengan mereka tanpa meridhai perbuatannya dengan maksud agar mereka kembali kepada kebenaran atau memelihara diri, maka dibolehkan. wa-aqimi alshshalaata tharafayi alnnahaari wazulafan mina allayli inna alhasanaati yudzhibna alssayyi-aati dzaalika dzikraa lildzdzaakiriina 114. Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan- perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. SEBAB TURUNNYA AYAT: Imam Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis melalui Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan, bahwa para sahabat berkata kepada Rasulullah saw., "Wahai Rasulullah! Sudikah engkau menceritakan tentang kisah- kisah kepada kami." Lalu Allah menurunkan firman-Nya, "Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik..." (Q.S. Yusuf 3). Ibnu Murdawaih mengetengahkan pula hadis yang serupa, dengan mengambil jalur periwayatan yang bersumber dari Abdullah bin Masud r.a. waishbir fa-inna allaaha laa yudhii'u ajra almuhsiniina 115. Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang- orang yang berbuat kebaikan. falawlaa kaana mina alquruuni min qablikum uluu baqiyyatin yanhawna 'ani alfasaa di fii al- ardhi illaa qaliilan mimman anjaynaa minhum waittaba'a alladziina zhalamuu maa utrifuu fiihi wakaanuu mujrimiina 116. Maka mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan yang melarang daripada (mengerjakan) kerusakan di muka bumi, kecuali sebahagian kecil di antara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara mereka, dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa. wamaa kaana rabbuka liyuhlika alquraa bizhulmin wa-ahluhaa mushlihuuna 117. Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang- orang yang berbuat kebaikan. walaw syaa-a rabbuka laja'ala alnnaasa ummatan waahidatan walaa yazaaluuna mukhtalifiina 118. Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, illaa man rahima rabbuka walidzaalika khalaqahum watammat kalimatu rabbika la- amla-anna jahannama mina aljinnati waalnnaa si ajma'iina 119. kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan: sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya. wakullan naqushshu 'alayka min anbaa-i alrrusuli maa nutsabbitu bihi fu-aadaka wajaa-aka fii haadzihi alhaqqu wamaw'izhatun wadzikraa lilmu/miniina 120. Dan semua kisah dari rasul- rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman. * wa-inna kullan lammaa layuwaffiyannahum rabbuka a'maa lahum innahu bimaa ya'maluuna khabiirun 111. Dan sesungguhnya kepada masing-masing (mereka yang berselisih itu) pasti Tuhanmu akan menyempurnakan dengan cukup, (balasan) pekerjaan mereka. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. faistaqim kamaa umirta waman taaba ma'aka walaa tathghaw innahu bimaa ta'maluuna bashiirun 112. Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. walaa tarkanuu ilaa alladziina zhalamuu fatamassakumu alnnaaru wamaa lakum min duuni allaahi min awliyaa-a tsumma laa tunsharuuna 113. Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim [740 ] yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan. [740 ] Cenderung kepada orang yang zalim maksudnya menggauli mereka serta meridhai perbuatannya. Akan tetapi jika bergaul dengan mereka tanpa meridhai perbuatannya dengan maksud agar mereka kembali kepada kebenaran atau memelihara diri, maka dibolehkan. wa-aqimi alshshalaata tharafayi alnnahaari wazulafan mina allayli inna alhasanaati yudzhibna alssayyi-aati dzaalika dzikraa lildzdzaakiriina 114. Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan- perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. SEBAB TURUNNYA AYAT: Imam Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis melalui Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan, bahwa para sahabat berkata kepada Rasulullah saw., "Wahai Rasulullah! Sudikah engkau menceritakan tentang kisah- kisah kepada kami." Lalu Allah menurunkan firman-Nya, "Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik..." (Q.S. Yusuf 3). Ibnu Murdawaih mengetengahkan pula hadis yang serupa, dengan mengambil jalur periwayatan yang bersumber dari Abdullah bin Masud r.a. waishbir fa-inna allaaha laa yudhii'u ajra almuhsiniina 115. Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang- orang yang berbuat kebaikan. falawlaa kaana mina alquruuni min qablikum uluu baqiyyatin yanhawna 'ani alfasaa di fii al- ardhi illaa qaliilan mimman anjaynaa minhum waittaba'a alladziina zhalamuu maa utrifuu fiihi wakaanuu mujrimiina 116. Maka mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan yang melarang daripada (mengerjakan) kerusakan di muka bumi, kecuali sebahagian kecil di antara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara mereka, dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa. wamaa kaana rabbuka liyuhlika alquraa bizhulmin wa-ahluhaa mushlihuuna 117. Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang- orang yang berbuat kebaikan. walaw syaa-a rabbuka laja'ala alnnaasa ummatan waahidatan walaa yazaaluuna mukhtalifiina 118. Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, illaa man rahima rabbuka walidzaalika khalaqahum watammat kalimatu rabbika la- amla-anna jahannama mina aljinnati waalnnaa si ajma'iina 119. kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan: sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya. wakullan naqushshu 'alayka min anbaa-i alrrusuli maa nutsabbitu bihi fu-aadaka wajaa-aka fii haadzihi alhaqqu wamaw'izhatun wadzikraa lilmu/miniina 120. Dan semua kisah dari rasul- rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman. * waqul lilladziina laa yu/minuuna i'maluu 'alaa makaanatikum innaa 'aamiluuna 121. Dan katakanlah kepada orang-orang yang tidak beriman: "Berbuatlah menurut kemampuanmu; sesungguhnya Kami-pun berbuat (pula)." waintazhiruu innaa muntazhiruuna 122. Dan tunggulah (akibat perbuatanmu); sesungguhnya kamipun menunggu (pula)." walillaahi ghaybu alssamaawaati waal-ardhi wa- ilayhi yurja'u al-amru kulluhu fau'budhu watawakkal 'alayhi wamaa rabbuka bighaafilin 'ammaa ta'maluuna 123. Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

www.picasion.com

SAHABAT

TOTAL TAYANGAN KAMI
free hit counter

KLIK MURTOMPANG CITY