Pembukuan dan Kitab-Kitab Hadits Para Sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihiwasallam yang paling banyak meriwayatkan hadits antara lain:
Abu Hurairah 5374 hadits Ibnu Umar 2630 hadits Anas bin Malik 2286 hadits Aisyah Ummul Mukminin 2210 hadits Ibnu 'Abbas 1660 hadits Jabir bin ‘Abdullah 1540 hadits Para Sahabt Rasulullah Shallallahu 'alaihi wsallm yang me lakukan pembukuan hadits antara lain :
(1). Abdullah bin Amr bin Al-Ash (7-65 H) : As- Shahifah As-Shadiqah
(2). Abdullah bin Abbas (3-68 H)
(3). Jbir bin Abdillh AlAnshari (16-78 H) : As- Shahifah.
(4). Hamam bin Munabbih 40-131H. As-Shahifah As-Shahihah Perintah Umar bin Abdul Aziz untuk memulai pmbukuan dan pelembagaan hdist secara resmi, Khalifah Umar bin Abdul Aziz inilah yang memelopori pmbukuan dan pelembagaan hdits hadits Nabi shallallahu 'alaihi wsllm. secara resmi. Beliau mmerintahkan kepada Abu Bakar bin Mhammad bin Amr bin Hazm. Perintah Umar bin Abdul Aziz sbgai berikut Perhati kanlah hadits Rasulullh shallallahu 'alaihi wasallam lalu tulislah dia, karena sesungguhnya aku khwatir akan hilangnya ilmu dan wafatnya para ulama, dn janganlah diterima kecuali hadits Nabi shallallahu alaihi wasallam ( Bukhari (1/33) dan Ad-Daarimi (1/ 126)) Dan Ibnu Hazm selanjutnya menunjuk ulama besar yaitu Ibnu Syihab Az-Zuhri untuk melakukan pelembagaan hadits-hadits Nabi shallallahu alaihi wasal lam. Beliau berdua merupakan thabaqat awal pembukuan hadits- hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Ibnu Hazm pulalah yang memulai dan mencetuskan ilmu Riwayatul hadits. Yakni suatu ilmu tentang meriwayatkan sabda-sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. perbuatan-perbuatnnya, taqrir- taqrirnya dan sifat-sifatnya. Ilmu ini sifatnya lebih tertuju pada mengumpulkan hadits-hadits saja, tanpa memeriksa secara detail sah atau tidaknya yang org sandarkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Faedah-faedah Ilmu riwayatul hadits antara lain :
(1). Supaya kita dapat mmbedakan mana yang orang sandarkn kpada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan mana yang disandarkan kpada selain beliau.
(2). Agar supaya hadits tidak brdar dari mulut ke mulut atau dari satu tulisan ke tulisan lain tanpa sanad.
(3). Agar dapat diketahui jumlah hadits yang orang sandarkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
(4). Agar dapat diperiksa sanad dan matannya sah atau tidak. Nama-nama ‘ulama pencatat atau perawi hadits yang mu’tabar dari generasi Tabi’in antara lain :
(1). Said Ibnul Musayyab (15-94 H)
(2). Urwah bin Zubair (22-94 H)
(3). Abu Bakar bin Muhammad bin Amr bin Hazm ( Wafat th.117 H)
(4). Muhammad bin Muslim bin Syihab Az-Zuhri (50- 124 H)
(5). Imam Nafi’ (wafat 117H)
(6). Ubaidillah bin Abdullah bin Utbah (Wafat 98 H)
(7). Salim bin Abdullah bin Umar (Wafat 106 H)
(8). Ibrahim bin Yazid An-Nakha'I (46-96H)
(9). Amir bin Syarahil Asy-Sya’bi (19-103H)
(10). Alqamah bin Qais An-Nakha'i (28-62H)
(11). Mhammd bin Sirrin(33-110 H)
(12). Ibnu Juraij Abdul Aziz bin Juraij (Wafat 150 H)
(13). Said bin 'Arubah (Wafat 156H)
(14). Al Auza’i (Wafat 156H)
(15). Sufyan AtTsauri (Wafat 161 H)
(16). Abdullah bin Mubaarak ( 118-181 H)
(17). Hammad bin Salamah (Wafat 176 H)
(18). Husyaim (Wafat 188 H) Nama-nama ulama pencatat atau perawi hadits yang mu'tabar dari generasi Tabi’ut Tabi’in antara lain:
(1). Bukhari ( 194-256 H) Kitab : Al-Jaami’ush Shahih atau Shahih Bukhari
(2). Muslim ( 204-261 H) Kitab : Shahih Muslim
(3). Abu Dawud ( 202-275 H) Kitab : As-Sunan Abi Dawud
(4). At-Tirmidzi ( 209-279 H) Kitab : As-Sunan At- Tirmidzi
(5). An-Nasa’i (215-303H) Kitab : As-Sunan An- Nasa'i
(6). Ibnu Majah ( 207-275 H) Kitab : As-Sunan Ibnu Majah
(7). Malik bin Anas (90 / 93-169 H) Kitab : Al- Muwatha'
(8). Asy Syafi'iy (150-204H) Kitab : Al Um
(9). Ahmad bin Hambal ( 164-241 H) Kitab : Al Musnad Ahmad
(10). Ibnu Khuzaimah ( 223-311 H) Kitab : Shahih Ibnu Khuzaimah
(11). Ibnu Hibban (—-354H) Kitab : Shahih Ibnu Hibban
(12). Hakim ( 320-405 H) Kitab : Al Mustadrak
(13). Ad-Daaruquthni ( 306-385 H) Kitab : Sunan Daaruquthni
(14). Al Baihaqiy ( 384-458 H) Kitab : Sunan Al- Kubra
(15). Ad Daarimi ( 181-255 H) Kitabnya Sunan Ad- Daarimi
(16). Abu Dawud At-Thayaalisi (204H) Kitab : Musnad At-Thayalisi
(17). Al Humaidiy (—219H) Kitab : Musnad Al- Humaidiy
(18). Ath Thabrani ( 260-360 H) Kitab : Mu’jam Al- Kabir, Mu’jam Al-Ausath, Mu’jam As- Shagir
(19). Abdurrazzaaq ( 126-211 H) Kitab :Mushannaf Abdurrazzaaq
(20). Ibnu Abi Syaibah (—-235H) Kitab : Mushannaf Ibnu abi Syaibah
(21). Abdullah bin Ahmad ( 203-209 H) Kitab : Az- Zawaaidul Musnad
(22). Ibnul Jaarud (—307H) Kitab : Al-Muntaqa
(23). At-Thahaawi ( 239-321 H) Kitab : Syarah Ma’ aanil Atsar, Musykilul Atsar
(24). Abu Ya’la (—307H) Kitab : Musnad Abu Ya'la
(25). Abu ‘awaanah (—316H) Kitab : Shahih Abu ‘Awaanah
(26). Said bin Manshur (—227H) Kitab : As Sunan Said bin Manshur
(27). Ibnu Sunniy (—364H) Kitab : Amalul Yaum wal lailah
(28). Ibnu Abi ‘Ashim (—287H) Kitab : Kitabus Sunnah, Kitab Zuhud
Tidak ada komentar:
Posting Komentar